Cerita Dari Pohon Pisang Angker Di Kampung

Ini adalah cerita dari teman saya yang bernama Anita Devi Parastina biasa di panggil Devi, Devi dapat menceritakan kisahku yg baru mula-mula kali Devi alami sendiri. Waktu itu Devi sedang duduk duduk di teras hunian sambil memakan susu coklat & sandwich dulu tiba tiba pintu gerbang rumahku di ketuk nyata-nyatanya itu yakni temanku Mita, Gita & Shinta mereka mengajakku utk main-main di kebun pisang milik ayahnya Mita.

Devi juga setuju & serentak bertolak, di sana Devi menonton pohon pisang, ada yg baru di tanam ada yg telah matang ada yg belum matang & yang lain. Kata Mita ayah Mita bakal mengajakku & sohib temanku berkemah di kebun pisang ayahnya Mita, Devi juga setuju tetapi Devi terus meminta ijin pada orang tuaku & orang tuaku memungkinkan nya.



Malamnya Devi disamper sama Gita & Shinta mereka telah mengambil barang barang mereka, Devi segera mendatangi mereka & berangkat menuju kebun pisang ayahnya Mita. Disana telah ada Mita & beliau telah menyiapkan tenda buat Devi, Mita, Ayahnya Mita, Gita & Shinta. pada pukul sepuluh tengah malam kami seluruh tidur, Devi tidur di tengah sedangkan ayah Mita di depan sendiri tetapi diwaktu tidur Devi merasakan kesukaran makhluk halus.

Devi serta-merta terbangun & membangunkan rekan temanku, pun ayah Mita jelasnya mereka pula merasakan elemen yg sama namun anehnya cuma ayahnya Mita saja yg tak merasakannya. Hasilnya sebab Devi & sahabat temanku tak sanggup tidur, ayah Mita mengajakku & menggandeng sahabat temanku menyalakan api unggun & selanjutnya tidur, namun tiba tiba Gita membangunkanku menurutnya beliau mau sekali buang air mungil.

Devi terpaksa menemaninya ke luar tenda & diwaktu hingga di lokasi, Gita buang air mungil. Devi menonton sesosok perempuan menggunakan baju putih berlumuran darah & mukanya hancur penuh darah, seketika itu Devi cepat pingsan. Kala sadar kata ayahku, Devi pingsan sewaktu dua hri. Devi serta-merta menceritakan semuanya terhadap ayah & bundaku kata ayah Mita lalu ada perempuan yg wafat di kebun pisang ayahnya Mita bersama kiat membelek dadanya. Hasilnya Devi serta tidak ingin lagi ke luar tengah malam ke kebun pisang milik ayahnya Mita.


EmoticonEmoticon