Nama saya Jessica, kali ini saya akan menceritakan kisah nyata dari ayah saya. Karena pengalaman ini pula saya tidak pernah membiarkan ayah saya pulang di malam hari, terutama setelah 9. Ayah saya dan saya sering melihat penampakan roh, baik di rumah atau di tempat lain. Segera, ayah saya pulang kerja pada saat itu, dan mungkin pada saat itu sekitar 10 jam.
Hal ini dapat dimaklumi karena rumah kami di Kampong dan satu-satunya cara adalah untuk lulus makam dibangun jalan dan kurva jembatan. Saat kejadian itu gerimis dan anehnya tidak ada kendaraan yang lewat, jeruk adalah satu-satunya lampu jalan terlihat. Kemudian, dari kejauhan ayah saya melihat seorang wanita berdiri di depan ayah saya dengan wajah cantik dan membungkuk.
Tapi anehnya dia tidak tinggal diam dan tak bergerak. Aku Pun akhirnya menatap wanita di cermin karena mereka tidak berani berbicara dengannya dan benar! Itu melayang tanpa kaki! Ayah saya takut membisikkan sesuatu untuk dibaca sementara takut dan tidak berdoa jauh, ayah saya melihat seorang pria mengambang di atas pembatas jalan dengan tangan terentang.
"Astaghfirullah!" Dan ayahku orang itu terdengar sekuat mungkin, tapi dia hanya tersenyum luas, ayah saya mengatakan ia tersenyum lebar dengan tampilan yang menakutkan untuk melihat ayah saya. Lalu ayah saya semakin menjadi tumbuh dan senyum yang semakin luas. Ayahku segera ketakutan mereka dan kendaraan memacu tegas. Setelah tiba di rumah dia mengatakan insiden itu kepada saya dan ibu saya. Wassalamualaikum.
Hal ini dapat dimaklumi karena rumah kami di Kampong dan satu-satunya cara adalah untuk lulus makam dibangun jalan dan kurva jembatan. Saat kejadian itu gerimis dan anehnya tidak ada kendaraan yang lewat, jeruk adalah satu-satunya lampu jalan terlihat. Kemudian, dari kejauhan ayah saya melihat seorang wanita berdiri di depan ayah saya dengan wajah cantik dan membungkuk.

Tapi anehnya dia tidak tinggal diam dan tak bergerak. Aku Pun akhirnya menatap wanita di cermin karena mereka tidak berani berbicara dengannya dan benar! Itu melayang tanpa kaki! Ayah saya takut membisikkan sesuatu untuk dibaca sementara takut dan tidak berdoa jauh, ayah saya melihat seorang pria mengambang di atas pembatas jalan dengan tangan terentang.
"Astaghfirullah!" Dan ayahku orang itu terdengar sekuat mungkin, tapi dia hanya tersenyum luas, ayah saya mengatakan ia tersenyum lebar dengan tampilan yang menakutkan untuk melihat ayah saya. Lalu ayah saya semakin menjadi tumbuh dan senyum yang semakin luas. Ayahku segera ketakutan mereka dan kendaraan memacu tegas. Setelah tiba di rumah dia mengatakan insiden itu kepada saya dan ibu saya. Wassalamualaikum.